Aku mencoba menguatkan hati, menelantarkan agar tidak memfokuskan diri pada yang fantasi.
Aku hampir mengejar mimpi, seperti kamu juga, kan?
Aku hampir... Tapi, bagaimana denganmu? Mungkin, sedang...
Aku menjaga perasaan ini dalam diam, Aku tak mau SOK tau "tentang" KAMU yang akan jadi orang pilihan terbaik untuk diriku.
Yang aku tahu, hanya satu hal: Dia yang menciptakan rasa ini, yang selalu hadir dalam ingatanku, ingatanku yang kini bagai candu—lupa padamu adalah ujian tersendiri bagiku.
Tidak ada yang lebih berat bagiku daripada melihatmu hanya dari kejauhan, seperti yang diceritakan orang-orang tentangmu. Aku hanya ingin tahu kabarmu dalam kenyataan, bukan dalam khayalan yang kini hanya terasa seperti angin yang tak dapat kugenggam.
"Maaf jika aku mengharapkanmu," kata yang akan kuucapkan bila kenyataan tidak sesuai dengan imajinasiku.
Ini adalah kisahku, aku masih menunggu, berharap untuk bisa bersamamu. Tak peduli apakah kau hidup tanpaku atau bersamaku, aku akan selalu merelakan itu.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus